Kamis, 27 November 2014

*ga bisa nemu judul yang tepat*


Buat gue, ngasih nama ke sesuatu/seseorang bisa jadi masalah yang sangat serius. Kalo pake istilah internet atau bahasa meme, naming something or someone is really my 'First World Problems'.

Gue gak inget sejak kapan dan apa awalnya yang ngebikin hal sepele ini bisa jadi masalah buat gue. Cuma sekarang tiap kali gue harus ngasih nama ke sesuatu (misalnya karakter game), gue akan berusaha terlalu keras untuk nyari nama yang menurut gue bagus. Karena kalo gue rasa kurang bagus/cocok, hidup gue jadi gak nyaman (lebay). Udah beberapa kali terjadi ketika gue menghapus karakter game yang udah gue mainin gara-gara gue ngerasa nick-nya kurang bagus, haha

Sialnya, masih banyak kegiatan menamai yang gue temui selain bikin karakter game. Kayak sekarang misalnya gue harus nentuin judul post ini, atau sebelum judul post, nama blog. Dulu gue menghabiskan waktu yang lumayan lebay untuk mikirin judul blog yang mau gue buat, gue gak mau nama yang asal-asalan, minimal ada referensi terhadap sesuatu dan ada sedikit relevansi sama konten yang akan gue tulis di blog. Terkesan gue orang yang rempong ya?

Selain itu masih ada lagi, gue kan cukup aktif dalam bermusik, ketika gue selesai menulis lagu, gue harus memilih judul yang tepat, gue gak mau pake judul cheesy semacam "Untitled" atau "Belum Ada Judul", karena untitled udah terkesan gak keren lagi dan BAJ kayaknya bakal selamanya terkesan bokep. Awal masih sering ngeband dulu pun juga gue pernah berpusing ria nyari nama band yang bagus.

Udah pusing-pusing mikirin nama band, desain logonya bikin nama band susah dibaca = band metal.
Sebenernya yang bikin gue khawatir dari problem ini cuma satu, yaitu pas suatu saat gue harus ngasih nama ke anak gue. Gue takut waktu 9 bulan gak cukup bagi gue dan istri gue nanti buat nentuin nama (asumsi istri gue kelak sama rempongnya soal nama). Gak mungkin kan bayi yang baru lahir dikasih label "Belum Dikasih Nama", atau karena belum nemu nama juga, akhirnya gue tang-ting-tung untuk memilih nama secara random. Kalo misal nama yang keluar koplak kayak gini kan kasian anaknya:

Nama orang yang di kanan bawah sungguh ironi: "Kenapa namaku begini? WHY GOD!?"
Dan bakal mengerikan juga kalo misal suatu saat bakal terjadi percakapan begini antara gue dengan istri gue:

Istri: (Baru pulang belanja) Pa, anak kita mana?
Gue: Mati, abis papa kurang sreg sama namanya, Ma, jadi papa bunuh aja anak itu.
Istri: (Syok, menjatuhkan kantong belanjaan ke lantai)
Gue: Bikin yang baru yuk, Ma! Papa baru aja nemu nama yang bagus!
Istri: (Pingsan)

Anyway, sekarang kebayang kan betapa seriusnya masalah memberi nama bagi gue? Haha. Sekarang sih gue udah sedikit antisipasi biar gak terus nyusahin diri sendiri, misal buat nge-game, gue udah punya beberapa stok nama karakter yang gue suka, biar ga perlu pusing-pusing lagi. Gue juga udah pernah kepikiran untuk nama anak gue kelak, belum nemu yang bagus sih, tapi ya ini bukan hal yang penting lah untuk sekarang ini.

Oh iya, tapi kalo buat nama orang lain sih gue gak pernah ngerasa bermasalah, gue cuma bakal rempong urusan nama-menamai diri gue sendiri. Tapi tiap ngeliat nama-nama alay di FB, gue masih suka geregetan sendiri sih, tapi yah biarlah, setiap orang pasti pernah menjadi alay minimal sekali selama waktu hidupnya.

"Mb...sy nyerah, mb bacanya..." *lambai kamera
Yahhh..gitu dehhh.

P.S: Gue baru tau ternyata ada istilah medis (atau psikologis) buat sebutan problem gue ini, namanya "Onomamania" atau "Onomatomania", deskripsinya kurang lebih orang yang maniak (terobsesi) sama nama. Sial, ternyata gue maniak.

Bonus parade meme:



 





Sabtu, 01 November 2014

12th Bridge - "Biarkan Hati" Lyrics


Biarkan Hati

Aku tak ingin kau tuk mengerti
Aku hanya ingin kau tahu
Bahwa ku mencintaimu

Aku tak ingin kau tuk mendengar
Cukup hanya kau rasakan di hatimu
Aku sayang kamu

Maafkan aku karena terlalu bodoh
Untuk katakan cinta
Karena kurasa untuk nyatakan cinta
Tak butuh kata-kata

Jadi biarkan hati yang bicara
Biarkan hati yang bicara
Hatiku dan hatimu bertemu
Membahas tentang cinta kita dengan kata hati
Biarkan hati yang bicara
Biarkan hati yang bicara
Hatiku dan hatimu bertemu
Membahas tentang cinta kita dengan kata hati

Tenang saja tak perlu ragu
Karena kau kan selalu ada di hatiku
Untuk selamanya

Aku tak ingin kau tuk mendengar
Kata cinta dari mulutku
Cukup kau rasakan di hatimu

Maafkan aku karena terlalu bodoh
Untuk katakan cinta
Karena kurasa untuk nyatakan cinta
Tak butuh kata-kata

Jadi biarkan hati yang bicara
Biarkan hati yang bicara
Hatiku dan hatimu bertemu
Membahas tentang cinta kita dengan kata hati
Biarkan hati yang bicara
Biarkan hati yang bicara
Hatiku dan hatimu bertemu
Membahas tentang cinta kita dengan kata hati

---------------------------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagu ini:

Lagu ini udah cukup lama gue tulis dan gue rekam, sekitar tahun 2011. Salah satu dari sedikit koleksi lagu gue yang berbahasa Indonesia, haha. Ketika menulis lagu ini gue emang udah berniat untuk bikin lagu yang bernuansa jadul atau klasik, hasilnya sesuai lah dengan yang gue mau, liriknya terkesan gak terlalu modern, suasana jadul dari aransemen lagunya juga dapet. Kalo boleh narsis, gue menganggap lagu ini sebagai Masterpiece gue, hehe

Cukup banyak memori yang terpaut sama lagu ini, udah cukup bersenang-senang lah gue sama lagu ini. Beberapa kali lagu ini gue bawain live ketika gue pentas. Bahkan gue sempet bikin 'mini' music video buat lagu ini bareng temen-temen deket gue.



Aaah, those memories :)