Jumat, 12 Desember 2014

Batu Cincin "Langka" Dan "Berkhasiat"

Jadi gue denger akhir-akhir ini katanya lagi musim banget orang-orang pake aksesoris Batu Cincin, gue sebagai orang yang selalu berusaha untuk gawul dan hupdate tentu aja ga mau ketinggalan sama tren yang satu ini. Jadi pada post kali ini gue mau cerita soal Batu Cincin yang baru gue pake selama 2 hari, sekalian mau promosi juga soalnya batu yang gue punya niatnya mau gue jual kalo ada yang berminat, alasan kenapa mau dijual padahal baru dipake 2 hari bakal gue kasih tau di akhir post.

PENAMPAKAN BATU CINCIN ANE KIRA-KIRA BEGINI GAN:



Nama batu: Cibabat
Asal batu: Desa Cibabat. Kepuluan Seribu.
Warna batu: Oranye
Ukuran: 17x8 cm
Bentuk: Persegi panjang
Ket. tambahan:
 - 100% natural (u don't say)
 - 100% batu keras padat.
 - Bebas penyakit, bebas kapur (?)
 - Gak ada karat, adanya retak. Batu ane masih mulus tanpa retakan. Semakin banyak retakan semakin murah harganya.
 - Gak tembus cahaya, tapi kalo Neutrino sih tembus, gan.
 - Ring nomer 18.

Khasiatnya:
 - Tidak mendatangkan sial bagi si pemakai, tetapi juga tidak mendatangkan keberuntungan.
 - Tidak membuat tubuh si pemakai sakit, tetapi juga tidak membuat sehat.
 - Tidak memancarkan aura negatif bagi si pemakai, tetapi juga tidak memancarkan aura positif.
 - Dipercaya tidak menyebabkan kehancuran rumah tangga si pemakai, tetapi juga tidak menjaga rumah tangga si pemakai agar tetap harmonis.
 - Memiliki efek terhadap lawan jenis. Dapat membuat lawan jenis tertarik atau tidak tertarik terhadap si pemakai.
 - Tidak mengakibatkan si pemakai merasakan perasaan negatif (depresi, tidak percaya diri), tetapi sebaliknya juga tidak.
- Tidak membuat si pemakai jadi disegani orang-orang di sekitarnya, tidak juga membuatnya diremehkan.
 - Batu ini tidak pilih-pilih siapa pemakainya, misal jika dipakai si A akan mendatangkan keberuntungan, tapi ketika dipakai si B hidupnya jadi hancur. Hal itu dijamin 1000% tak akan terjadi.
- Tidak ada makhluk gaib apapun yang tinggal pada batu ini, jadi ga perlu repot-repot nyiapin kembang 7 rupa. Kembangnya bisa buat mandi atau dikasihin pacar.
- Dengan kata lain batu ini tak memiliki khasiat apa-apa, karena ini cuma batu. BATU.

Batu ini cocok dipakai oleh:
- Orang yang suka aksesoris netral (tanpa khasiat apa-apa).
- Orang yang tidak percaya khasiat memakai batu-batuan sebagai cincin.
- Orang yang merasa sudah cukup percaya diri, percaya dengan kemampuan diri sendiri.
- Orang yang merasa mampu menjalani hidup tanpa bantuan bebatuan.
- Orang yang punya jari kekar. Karena;

Alesan ane jual batu ini:
- JARI ANE PEGEL GAN

Harga batu:
- GRATIS DEH, BURUAN! JARI ANE UDAH PEGEL BANGAT INI!

Jika ada yang berminat, sila ekspresikan minat anda di kolom komentar. Atau langsung aja pergi ke toko material yang paling dekat dari tempat anda.

Salam jaman batu!

Selasa, 09 Desember 2014

12th Bridge - "Kisah Cinta Yang Sempurna" Lyrics



Kisah Cinta Yang Sempurna

Tergetar sanubariku
Ketika ku melihatmu oh sempurna
Kau buat hari-hariku
Kau warnai indah hidupku dengan senyummu

Tak mungkin lagi ku pergi mencari
Karena t'lah ku miliki hatimu
Hanya perlu menjaga rasa ini selamanya
Dengan ini ku pasrahkan hatiku

Tak akan ku sia-sia
Kisah cinta yang sempurna
Genggam tanganku
Bersiap menyambut datangnya masa depan yang indah
Cinta kita tuk selamanya
Saat denganmu cinta hadir tak bisa kubendung lagi
Hanya kau, padamu, cintaku memohon

Terasa hangat cintamu
Menyelimuti diriku dengan pelukan
(Hanya kau yang sanggup menenangkanku)
Kau berikan rasa takut
Kau ciptakan awan mendung jika kau pergi
(Jangan kau pergi)

Tak mungkin lagi ku pergi mencari
Karena t'lah ku miliki hatimu
Hanya perlu menjaga rasa ini selamanya
Dengan ini ku pasrahkan hatiku

Tak akan ku sia-sia
Kisah cinta yang sempurna
Genggam tanganku
Bersiap menyambut datangnya masa depan yang indah
Cinta kita tuk selamanya
Saat denganmu cinta hadir tak bisa kubendung lagi
Hanya kau, padamu, cintaku memohon

(Rap)
Yo inikah cinta tergetar hatiku dan sanubariku apa yang kurasakan
Berdetak jantungku, hanya kau yang mampu buatku selalu begitu
Kau buat indah dan kau warnai setiap hari-hari ku hanya dengan senyummu
Tak mungkin lagi kucari cinta yang tak pasti
Hanya kau lah kini yang sanggup untuk menemani
Terasa hangat bila selalu bersama
Menyelimuti dalam setiap pelukan
Hanya engkaulah yang dapat menenangkanku
Saat ku terjatuh dan saat ku terpuruk
Ku takut jika kau tak ada di sisi
Dan ku harap kau tak akan pernah pergi

Oh, dan jangan kau pergi

Tak akan ku sia-sia
Kisah cinta yang sempurna
Genggam tanganku
Bersiap menyambut datangnya masa depan yang indah
Cinta kita tuk selamanya
Saat denganmu

Tak akan ku sia-sia
Kisah cinta yang sempurna
Genggam tanganku
Bersiap menyambut datangnya masa depan yang indah
Cinta kita tuk selamanya
Saat denganmu cinta hadir tak bisa kubendung lagi
Hanya kau, padamu, cintaku memohon

--------------------------------------------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagu ini:

Gue suka dan respect banget sama genre Jazz, gue lagi berusaha banget biar bisa melebarkan musikalitas gue ke genre itu. Cuma kayak sulit gitu, mungkin karena basic awal gue yang agak jauh dari Jazz (Punk rock - Alt. Rock - Pop), selain itu gue baru mulai banyak denger musik Jazz selama setahun ini, telinga gue belum terlalu terbiasa :|
Anyway i'm still trying, kayak di lagu ini gue mencoba nyerempet dikit ke genre Jazz, ada beberapa elemen Jazz yang gue masukin ke aransemennya. Walaupun jadinya bukan Jazz total, karena gue tetep ngemix sama genre lain, masih ngerasa belum mampu bikin yang full-jazz. Sejujurnya gue agak khawatir sih sama hasilnya, takut kurang berasa jazz-nya atau gak nge-jazz sama sekali. Terutama sama warna vokal gue, sebelumnya gue belum pernah nyanyi Jazz, jadi agak takut juga. (maklumin yak kalo kurang)
Oh iya, gue juga bereksperimen dengan nambahin Rap di lagu ini. Yang nyiptain dan perform Rap-nya itu partner gue, orang yang sama yang nyanyiin lagu Melody di project ini juga. Hasilnya lumayan juga untuk ukuran iseng-iseng dan coba-coba. Mungkin si partner gue ini diam-diam berbakat nge-rap juga. (walaupun genre favoritnya musik Melayu)

12th Bridge - "That's How I See" Lyrics



That's How I See

What happened with the "I do"?
It's getting harder to spew
'Cause we've been sitting still with the silence's fill
We're on a marathon approaching finish line

This is about you
And you said it's about me
We're like a dots that don't mean to be joined
Because we are on a different pages

That's how i see us
That's how i see us now
That's how i see
Yeah

What happened with the "I do?"
Does it get stuck in our mouth?
'Cause we just sitting here and the silence still
We're on a marathon, this is our finish line

That's how i see us
That's how i see us now
That's how i see
Yeah

What happened with the "I do?"
Where did they go?
I guess that what they said of getting on a way
Does has an expiration date to tell it's dead

This is about you
It's all about you
You're like a big stuffed girl in a candy shop
While i was still devouring out of your flavour

But it's all over
It's all over now
Yeah it's all over
It's all over now
That's how i see
That's how i see
That's how i see, yeah
That's how i see
Yeah

---------------------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagu ini:

Ketika gue menemukan satu pasangan yang berpisah gue suka kepikiran, kenapa harus pisah? Apa gak ada solusi yang lebih baik? Sesuatu yang bisa dibicarakan dan diselesaikan gitu? Kemana perginya percikan-percikan cinta yang pada awalnya selalu menyala terang? Tapi ketika suatu saat gue ada di posisi mereka gue sadar, terkadang satu-satunya pintu solusi yang terbuka lebar itu ketika harus berpisah. Seberapapun sulit dan pahitnya, pintu itu yang harus mereka lewati. It's a shame that love has to end :(

Kamis, 04 Desember 2014

Keramaian Yang Membunuh

Dia mati diinjak-injak. Seolah kaki-kaki jahat itu ingin mengubur tubuh malang itu di bawah beton yang keras. Gadis pembawa acara berita di TV mengatakan kalau itu adalah kasus pembunuhan dan polisi mencurigai bahwa pelakunya adalah satu orang. Huh! Dasar polisi bodoh! Itu memang kasus pembunuhan, tapi pelakunya bukanlah seorang, melainkan mereka, ya mereka yang tiap sore hari berjalan berombongan melintasi jalan sempit di antara gedung-gedung tinggi. Orang-orang awam, termasuk kamu, pasti akan menganggap mereka hanya orang-orang biasa yang sedang dalam perjalanan pulang dari tempat mereka bekerja, dan mereka melewati jalan tersebut karena jalan itu merupakan satu-satunya yang dapat mereka lalui begitu keluar dari stasiun kereta bawah tanah, tapi tidak kawanku! Aku tahu maksud mereka yang sebenarnya, mereka sedang mencari mangsa. Mereka selalu berhasrat untuk menginjak-injak tubuh seseorang, membuat tubuh itu remuk sehingga tidak ada lagi ruang kosong di dalam tubuhnya, memaksa ruh orang yang malang tersebut keluar untuk mengisi udara yang kosong.

Aku tahu pasti kamu ingin bertanya dari mana aku tahu semua itu, atau mungkin kamu berpikir aku sudah gila. Tapi aku yakin kamu akan mengerti jika kamu berdiri di antara orang-orang kejam tersebut. Kamu akan dapat merasakan tatapan dingin mereka yang jahat. Kamu akan dapat merasakan niat jahat mereka untuk meremukanmu memenuhi udara. Kamu akan merasakan intimidasi mereka yang membuatmu berkeringat deras dan membuat perutmu sakit. Aku yakin kamu akan merasakan semua itu, walaupun sayang semua perasaan itu akan jadi ingatanmu yang terakhir karena mereka akan membunuhmu kemudian.

Si gadis pembawa acara berita di TV memberitahuku kalau kejadian ini adalah kasus kedua dalam sebulan terakhir ini. Dan polisi sudah berusaha sekuat tenaga untuk dapat segera menemukan siapa pelakunya. Aku bingung kenapa polisi tidak mencurigai orang-orang jahat tapi pengecut yang selalu jalan beramai-ramai tersebut, apa polisi tidak mempunyai borgol yang cukup untuk menangkap mereka semua? Atau mereka hanya tinggal memiliki satu tempat tersisa pada penjara-penjara mereka? Padahal menurut hasil otopsi, yang juga disampaikan oleh si gadis pembawa acara berita di TV, pada tubuh korban tidak ditemukan sedikit pun petunjuk mencurigakan yang dapat mengarah pada si pelaku, hasil analisa pada tubuh korban hanya menyimpulkan kalau korban tewas karena hantaman benda tumpul pada sekujur tubuhnya. Padahal sebenarnya, ini murni pendapatku lho, petunjuk terbaik sudah polisi dapatkan melalui hasil otopsi tersebut, "hantaman benda tumpul" itu sudah jelas-jelas adalah luka karena diinjak-injak, dan siapa lagi yang patut dicurigai atas kejahatan cerdas ini selain, yap kamu benar, segerombolan orang jahat itu.

Aku pernah terjebak di antara mereka, orang-orang jahat itu. Kejadiannya beberapa bulan yang lalu, saat itu adalah jam pulang kerja dan aku baru saja keluar dari stasiun. Saat itu aku sedang dalam kondisi berduka karena dua minggu sebelumnya ayahku meninggal dalam kasus penjambretan bersenjata api, aku ingat saat itu di kotaku sedang sering terjadi kasus penjambretan yang memakan korban jiwa. Aku sangat sedih karena ayahku menjadi salah satu korbannya, kematian ayahku meninggalkan luka yang sangat dalam bagiku, terlebih cara kematiannya yang disebabkan oleh orang yang tak beradab, membuatku marah sekaligus takut pada orang-orang yang tersesat seperti pembunuh ayahku. Tapi aku sadar kalau aku harus melanjutkan hidup karena waktu terus berjalan, hari itu adalah hari pertama aku kembali masuk kantor selepas kematian ayahku. Aku ingat saat itu aku sedang memikirkan ayahku sebelum kemudian aku sadar kalau aku berada di tengah-tengah kerumunan orang, mereka semua berjalan ke arah yang sama denganku. Tapi aku berani bersumpah, aku dapat merasakan kalau orang-orang tersebut satu persatu melirik ke arahku, dan aku dapat melihat kalau mereka semakin lama berjalan semakin rapat seolah ingin menjepitku di tengah. Sesaat kemudian aku merasa mual, detak jantungku berdegub kencang layaknya suara kereta yang kutumpangi tadi, keringat bercucuran dari keningku dan membasahi kemejaku dan perutku tiba-tiba terasa sakit.

Aku sadar hanya ada dua pilihan yang dapat kulakukan saat itu, yaitu pingsan atau berteriak meminta tolong. Kondisi tubuhku yang saat itu terasa sangat lemas memaksa untuk melakukan opsi pertama, tetapi batinku menolak keras, karena aku yakin jika aku pingsan saat itu dan tubuhku jatuh ke tanah, aku justru akan jadi korban dari orang-orang itu. Maka dengan seluruh tenaga yang tersisa, aku putuskan untuk melakukan opsi kedua. Tetapi sebelum ada sepercik suara sedikit pun yang keluar dari kerongkonganku, aku merasakan ada tangan yang menyentuh pundakku dan diikuti oleh suara lelaki yang menyebut namaku. Aku memutar tubuhku ke kanan dan menemukan rekan kerjaku di kantor berdiri dengan raut wajah khawatir. Melihat wajahnya aku merasa sangat senang dan beruntung karena ada yang menyelamatkanku dari horor ini. Seiring dengan itu aku merasakan kekuatan tubuhku kembali, detak jantungku berangsur normal dan rasa sakit di perutku hilang tak berbekas. Aku berusaha untuk dapat berdiri tegak setelah temanku bertanya apa aku baik-baik saja, karena tadi ia melihat wajahku pucat dengan nafas terengah-engah. Aku katakan kalau aku baik-baik saja sambil berusaha melirik ke keramaian orang-orang di sekitar yang berjalan melewati kami berdua. Kini semua terasa normal, orang-orang tersebut hanya berjalan tanpa melirik sedetik pun ke arahku. Tapi aku tahu kalau ini hanyalah akting dari kelicikan mereka. Dasar pengecut! Mereka hanya berani menyerang orang yang sedang sendirian. Lalu aku pun berterima kasih pada rekan kerjaku tadi, sambil berkata tidak perlu mengkhawatirkanku. Temanku menyarankan agar aku mengecek kondisiku ke dokter, tapi aku katakan tidak perlu. Orang-orang biadab itu yang perlu berkonsultasi ke dokter jiwa, pikirku saat itu.

Semenjak hari itu, aku harus mengubah pilihan transportasi ku untuk menuju ke kantor, aku harus rela bangun satu jam lebih awal agar tidak telat karena sekarang aku harus menaiki bis. Semenjak kejadian itu pula, aku menaruh curiga pada kawanan pembunuh tersebut, aku yakin aku tahu niat mereka yang sebenarnya, karena aku dapat merasakannya saat aku di sana. Aku juga yakin kalau suatu saat pasti ada orang bernasib malang yang akan menjadi korban mereka. Dan seperti yang sudah kamu tahu, akhirnya hal itupun terjadi, kegilaan ini pada akhirnya dimulai. Bulan ini sudah dua nyawa yang melayang, ini harus segera dihentikan.

Sebenarnya aku merasa sedikit bertanggung jawab atas kasus ini, seharusnya aku segera melaporkan pada polisi sejak saat aku menjadi korban intimidasi mereka, namun setelah apa yang terjadi ketika aku menceritakan hal ini pada teman-temanku, aku mengurungkan niat untuk membawa hal ini pada polisi atau publik, aku takut hanya akan jadi bahan tertawaan mereka, dan mereka akan serempak mengacungkan telunjuknya padaku seraya mengatakan aku sudah gila. Ketika kasus pertama terjadi dan muncul di TV, aku merasa di atas angin, aku merasa berduka sekaligus senang atas jatuhnya korban pertama tersebut. Aku pun menulis surat kepada polisi yang berisikan hipotesaku atas kasus ini, namun suratku itu tak terbalas dan seolah tak diacuhkan. Polisi tetap mengumumkan pendirian mereka bahwa pelaku pembunuhan ini hanya seorang. Begitu pula dengan teman-temanku, mereka lebih percaya pada polisi dibanding teman mereka sendiri yang sudah pernah merasakan teror para pembunuh tersebut secara langsung. Akhirnya aku pun menyerah, hingga saat ini kejadian yang sama pun terulang, sudah ada dua korban. Sekarang aku menertawakan mereka, semoga mereka cepat tersadar dari kebodohan mereka sendiri dan mulai melihat hal-hal yang sudah jelas di depan mata. Mungkin mereka baru akan tersadar setelah ada korban ketiga nanti? Hmph, semoga saja!

Dua minggu kemudian, hari ini hari Jumat, aku sengaja mengambil cuti dari kantorku karena ibuku akan datang mengunjungiku hari ini dan akan menghabiskan akhir pekan bersamaku. Dari pagi ini aku sibuk membersihkan apartemen dan menyiapkan beberapa hal untuk kedatangan ibuku, dan sore nanti aku harus menjemputnya di stasiun kereta. Yap, aku sadar kalau ini artinya aku harus melewati jalan "itu". Apa aku takut? Tentu saja! Tapi aku yakin bisa menahan rasa takut itu dengan tetap siaga dan fokus, aku harus selalu tahu tepat di mana langkahku berada, dan jika aku melihat keramaian orang, aku harus senantiasa menghindarinya. Lagipula aku akan segera bertemu ibuku, perlu ku beritahu, ibuku sangat jago menenangkan anak-anaknya, terutama aku. Misalnya saja, saat ayahku meninggal, seandainya tak ada ibuku, mungkin aku akan merasa sedih sepanjang sisa hidupku, aku akan berhenti bekerja dan kehilangan hidupku, namun setelah melihat ibuku berada di sana, melihatnya berusaha agar terlihat lebih tegar dari yang lain, membuatku sadar bahwa aku belum kehilangan segalanya. Selain itu, sosok ibuku selalu memancarkan rasa aman bagiku, karenanya begitu sore nanti aku bertemu dengannya, mimpi buruk ini akan sementara terlupakan dari pikiranku.

Mataku terbuka lebar karena merasa seolah baru saja ditampar oleh jam tanganku sendiri, saat itu sudah jam setengah 5 lewat. Sial, aku harus jemput ibuku di stasiun jam 5, kenapa aku sempat-sempatnya ketiduran!? Tanpa basa-basi apapun lagi aku segera meraih jaketku dan beranjak turun dari apartemenku, kebetulan sebuah taksi melintas lewat begitu aku keluar dari pintu depan. Semenit kemudian aku sudah berada dalam taksi tersebut menuju ke tempat yang mengerikan.

Taksi ku berhenti sekitar 20 meter dari sebuah gang yang mungkin lebarnya hanya sekitar 5 meter, posisi gang tersebut diapit oleh dua bangunan apartemen tinggi, melalui gang tersebutlah orang-orang yang akan ke stasiun atau dari stasiun lewat. Panjang gang itu sampai ke pintu depan stasiun kira-kira 50 meter, kedua sisi gang tersebut adalah tembok apartemen yang gelap, di antara tembok-tembok itu terselip beberapa lorong kecil tempat di mana pintu belakang apartemen dan tempat sampah apartemen berada. Saat ini sudah jam 05.10, kondisi gang penuh sesak dengan kerumunan orang yang baru keluar dari stasiun, pada saat seperti ini orang-orang yang ingin masuk ke stasiun akan kesulitan karena harus berdesak-desakan dengan kerumunan yang hendak keluar.

Aku baru saja turun dari taksi, mengamati gang itu dari kejauhan. Aku merasa deg-degan dan berkali-kali aku menelan ludah ketika melihat keramaian itu. Aku merasa muak karena aku tahu di antara orang-orang itu membaur kawanan pembunuh yang sedang mencari korban yang lengah. Pikiranku berusaha menerawang apa hari ini akan ada korban baru yang jatuh? Dua minggu terakhir ini terasa sunyi karena mereka tidak membuat berita apa-apa. Apa mereka sengaja agar tidak menarik perhatian? Kalau iya mungkin saja hari ini adalah waktu untuk mereka beraksi kembali.

Pikiranku terus menerawang liar dan justru semakin membuatku takut sebelum wajah ibuku tiba-tiba muncul begitu saja dalam pikiranku, seketika itu pula aku sadar apa tujuan utamaku datang ke tempat yang mengerikan tersebut. Aku mengeluarkan sebatang handphone mahal dari kantong celanaku. Handphone tersebut merupakan hadiah dari teman-teman dekatku, mereka berharap handphone itu dapat membantuku untuk melewati masa-masa stres yang kualami. Kugenggam handphone itu sejajar dengan dadaku sambil jemari tangan kiriku memilah layar mencari kontak ibuku untuk ku telepon. Namun sebelum sempat kutemukan yang kucari, sekumpulan jari-jari kecil meraih handphone tersebut dari genggamanku. Sadar kalau aku baru saja terjambret, mataku langsung reflek mencari siapa pelakunya. Beberapa meter dari tempatku berdiri dapat kulihat sesosok anak kecil, atau remaja, yang sedang berlari kencang. Kali ini tubuhku yang reflek bergerak mengejar sosok tersebut. Sialnya, si pencuri kecil itu berlari sangat kencang, dan sangat gesit meliuk-liuk di antara kerumunan orang yang berjalan. Lalu seperti yang sudah bisa ditebak, aku pun kehilangan dia. Sekeliling kumemandang, yang terlihat hanya orang-orang biasa yang berlalu-lalang, selain itu entah kenapa tempat itu agak gelap sehingga makin menyulitkan untuk membedakan si pencuri kecil.

Nafasku terengah-engah, adrenalin masih mengalir deras di tubuhku akibat kejadian barusan. Aku sedikit membungkuk sambil mengatur nafas, kedua tanganku memegang kedua lututku, jantungku masih berdegub kencang. Sayup-sayup di antara orang-orang yang berlalu-lalang aku berusaha mencari tahu aku ada di mana. Butuh beberapa detik sebelum aku sadar sedang berada di mana namun hanya butuh kurang dari sedetik untuk tubuhku bereaksi; lututku langsung terasa lemas saat aku sadar sedang terjebak di antara keramaian di dalam gang.

Aku panik, sangat panik, juga ketakutan. Nafas dan degub jantungku menjadi sangat cepat, seolah sedang berlomba. Keningku langsung menelurkan biji-biji keringat sehingga terlihat seperti daun berembun di pagi hari. Ku beranikan untuk melirik ke sekelilingku, yang kulihat hanya tubuh-tubuh manusia yang lewat berlalu-lalang di antara keremangan. Aku sedikit merasa lega, karena merasa rombongan pembunuh itu tidak ada di sekitarku, walaupun aku masih tetap merasa panik setengah mati. Aku merasa harus melakukan sesuatu, sebelum mereka dapat menyadari keberadaanku, aku tidak mau jadi calon korban mereka lagi!

Dengan susah payah aku berhasil berdiri tegak, namun sesuatu membuatku reflek menutup mata. Aku merasakannya. Perasaan ini, seperti saat itu. Aku merasakan kehadiran mereka. Aku merasa sangat takut, keringat sudah membasahi seluruh wajahku dan mengalir turun di balik kaosku. Aku merasa ingin berteriak tapi entah kenapa hal itu terasa berat, rahangku seolah tak mau diatur karena sibuk menggigil ketakutan. Namun aku masih punya insting bertahan hidup yang mengatakan kalau aku harus membuka mataku dan mencari jalan keluar dari tekanan ini. Sebuah pilihan yang kurasa sangat sulit mampu kulakukan, karena semua ototku tegang, membuat tubuhku sulit untuk digerakan, seolah dia sedang mengkhianatiku.

Sadar karena tidak ada pilihan lain, aku putuskan untuk melakukannya. Dengan setengah mati, aku berusaha mengangkat kelopak mataku yang terasa sangat berat. Mataku baru terbuka sekitar 3 mm, dan penglihatanku masih berair ketika aku melihat pemandangan yang lebih menyeramkan; mereka, kawanan pembunuh itu, mereka semua serempak menatapku dengan tatapan dingin mereka, bahkan beberapa tatapan mereka terasa sangat dekat, mungkin hanya berjarak beberapa cm dari wajahku.


Ketika ini terjadi, satu deguban jantungku terasa sangat keras, seperti ada sebuah gong yang baru saja di pukul di dalam dadaku. Dan seketika itu juga perutku terasa sangat sakit. Lalu akupun mulai menangis, air mata merembes keluar dari kelopak mataku yang tertutup ibarat bendungan yang bocor. Aku merasa sangat-sangat takut. Aku takut mati! Aku tak mau mati di kaki mereka! Pikiranku jadi kacau, menerawang liar. Apa kali ini tidak ada yang dapat menyelamatkanku? Rekan kerjaku! Di mana dia!? Sekarang jam pulang kerja jadi mungkin saja dia ada di antara kerumunan---tunggu! Ibu! Aku baru ingat! Ibu ku ada di sini! Tolong aku, ibu! Anakmu dalam bahaya, segeralah kemari dan tolong dia! Oh, ibu, aku sangat takut! Ku harap kau ada di dekat sini dan melihatku! Badai dalam batinku masih bergelora dan baru sedikit tenang ketika aku merasa ada yang menggenggam pergelangan tangan kananku, lalu berusaha menuntunku untuk pergi dari situ. Apakah itu ibu? Itu ibu! Aku yakin itu dia! Dia datang untuk menyelamatkanku!

Awalnya tanganku masih tegang dan kaku ketika tangan itu berusaha menarikku. Namun setelah merasa yakin kalau itu adalah ibu aku langsung sekejap merasa tenang dan aman. Tubuhku terasa lemas sekaligus kuat ketika ibu menuntunku pergi dari situ. Aku masih memejamkan mata, tak berani membukanya, menghindari tatapan menyeramkan tadi, karena aku yakin kalau orang-orang jahat itu masih di situ. Yah, walaupun sekarang mereka tak dapat menyakitiku karena ada ibu di sini.

Setelah berjalan beberapa langkah, aku mulai berani membuka mata. Penglihatanku masih tidak jelas karena mataku habis bermandikan air mata. Namun samar-samar aku dapat melihat kalau di sekitarku gelap, dan ada tembok di kedua sisiku. Aku langsung mengetahui kalau kini aku dibawa ibuku melalui lorong-lorong kecil di belakang apartemen. Aku tahu keberadaan lorong-lorong ini, tapi ini pertama kali aku melewatinya, ternyata cukup panjang juga, dari banyaknya langkah yang sudah kupijak mungkin saat ini aku sudah melewati lorong tersebut sejauh 20 meter. Gelap dan sangat sepi di sini, tapi tidak masalah, mungkin insting ibu bilang kalau tempat ini aman.

Tubuhku didudukkan sambil bersender pada sebuah kotak besi besar, yang dari baunya aku tahu kalau itu adalah tempat sampah. Penglihatanku masih samar-samar, tapi di hadapanku aku dapat melihat sesosok wanita yang wajahnya berada tepat sejajar dengan wajahku. Samar-samar terlihat wanita itu menatapku dengan iba, lalu bibirnya yang merah dan kecil mulai membuka dan mengatakan sesuatu. "Cep-cep-cep, sudah jangan menangis anakku, ibu ada di sini!". Mendengar hal itu aku merasa sangat senang, itu ibuku! Dia yang menyelamatkanku!

Aku berusaha mengangkat sebelah tanganku untuk menyeka air mata yang ada di mataku, namun sebelum tanganku berhasil meraih rongga mataku, aku merasakan ibu jari ibuku menyentuh kedua pipiku. Ibu jari kurus yang terbungkus sarung tangan itu mulai membersihkan air mata yang menganggu penglihatanku. "Anakku sayang, apa yang bikin kamu nangis tadi? Duh, kasian!". Setelah mengedipkan mataku beberapa kali, penglihatanku berangsur jernih, sosok di depan mataku makin terlihat jelas. Aku merasa sangat senang dapat segera melihat ibuku, terlebih lagi dia yang tadi sudah menyelamatkanku. Aku sudah berhasrat untuk segera memeluknya begitu aku sudah dapat melihat dengan jelas wajahnya yang damai.

Penglihatanku sudah pulih, sosok di depanku dapat kulihat dengan jelas. Namun bukan rasa senang yang ku dapat, malahan rasa bingung. Karena sosok tersebut bukanlah ibuku. Yang menyelamatkanku tadi adalah seorang wanita yang terlihat belum terlalu tua, mungkin baru berumur awal 30-an, sangat berbeda dari ibuku yang sudah tua. Di wajah wanita tersebut tertulis lengkap rias wajah yang indah, membuatnya terlihat sangat cantik. Namun rias wajah di bawah matanya terlihat sedikit rusak, sepertinya ia baru saja menangis. Aku menatapnya dengan raut wajah heran dan kebingungan, sementara dia balas menatapku sambil tersenyum, yang sekilas senyumnya terasa menyeramkan. Saat ini aku merasa tenang dan lega karena sudah merasa aman, yah siapapun wanita ini, aku harus berterima kasih padanya karena telah menyelamatkanku.

"Maaf, anda siapa? Saya kira anda ibuku." tanyaku dengan suara serak pada wanita itu. Wanita itu tetap bergeming dengan senyum mengerikannya. "Yah, saya cuma mau bilang, terima kasih banyak karena nyonya udah menyelamatkan saya." lanjutku. Wanitu itu tetap tersenyum diam sebelum akhirnya berdiri sambil pandangannya mengarah ke bawah, menatapku. Aku pun harus mendongakkan kepalaku agar tetap bisa melihat wajahnya. Kemudian wanita itu menyimpan senyumnya dan beberapa kali terlihat akan mengatakan sesuatu, namun dia terlihat kesulitan dan nafasnya terengah-engah. Tubuhnya sedikit bergoyang dan terlihat seperti sempoyongan, melihat hal itu aku mulai merasa ada yang ganjil. Lalu tiba-tiba terdengar kikikan kecil, yang berasal dari wanita itu, kemudian bibirnya yang kecil menyeramkan terbuka dan mengatakan kalimat terseram yang seseorang pernah katakan padaku.

"kheheheh...aku bukan ibumu...kau bukan anakku..anakku..dia...DIA SUDAH MATI!!!" wanita itu berteriak padaku, belum sempat aku dikagetkan oleh teriakannya, aku dikagetkan oleh suatu hantaman keras yang mengenai kepalaku. Tubuhku pun terjerembab ke samping. Kepalaku terasa sangat sakit, pusing hebat melanda isi kepalaku, penglihatanku terasa berputar-putar dan aku merasa mual, dan yang utama, bingung. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

Aku mengerang kesakitan, dan belum sempat menggerakan seinci ototpun sebelum sebuah hantaman keras berikutnya mengenai bagian belakang kepalaku. Penglihatanku hilang begitu hantaman itu mengenaiku, semua terasa gelap, indra perasaku menguat beberapa kali lipat, sehingga rasa sakit di kepalaku menjadi tak tertahankan. Sepertinya wanita itu sudah menyiapkan sebuah senjata tumpul di sebelah tangannya yang disembunyikan di balik tubuhnya, sebuah tongkat baseball mungkin? Aku tak tau, saat ini aku merasa pasrah. Aku juga merasa marah asal kamu tahu, tapi aku rasa ini percuma, karena saat ini aku sudah tak berdaya. Wanita itu kini sedang berteriak-teriak ke arahku sambil menangis, mungkin menjelaskan maksud dari semua ini. Hmm, coba dengar---katanya suaminya meninggalkannya, lalu bayinya, satu-satunya harta berharga yang dia miliki, tewas diinjak-injak oleh penjambret yang menyerangnya suatu hari, dan sekarang dia sedang berteriak memaki semua pria, dan aku, ternyata aku adalah bayaran atas apa yang genderku sudah lakukan padanya. Setelah puas berteriak wanita itu kembali menyerangku, aku dapat merasakan tubuhku seperti sedang diinjak-injak olehnya. Tapi anehnya, aku tak dapat merasakan rasa sakit, apa karena daya hidupku yang sudah tipis jadi tidak dapat merasakan rasa sakit lagi? Atau rasa sakitku berpindah ke wanita yang justru sedang berusaha menghapus rasa sakitnya dengan membunuh orang-orang tak bersalah? Yah, apapun itu aku tak peduli, karena sekarang semua itu tak berarti, aku akan segera mati. Ibu, maafkan aku rencana akhir pekan kita gagal total, bahkan mungkin kau akan melaluinya dengan air mata. Maafkan aku ibu karena tidak dapat melihat wajahmu untuk terakhir kali, padahal aku yakin seandainya aku dapat melihatnya hari ini, semua ini pasti tak akan terjadi.

Seandainya aku bisa menonton TV esok hari, melihat gadis pembawa acara berita juga polisi berbicara tentang kematianku. Saat itu aku akan setuju dengan mereka karena akhirnya aku tau siapa pelaku sebenarnya. Tapi bukan berarti aku melepas curiga pada sekelompok pembunuh itu, aku yakin suatu saat mereka akan melakukan aksinya, catat kata-kataku dan kamu tunggu saja! Yah, tapi untuk saat ini, karena akan segera mati, aku tak perlu khawatir soal mereka, hanya saja aku khawatir setelah mati nanti aku akan dibawa ke mana, semoga saja bukan tempat yang ramai, karena tampaknya aku takut akan keramaian.

(Artwork by Xagamus @ deviantart.com)

Kamis, 27 November 2014

*ga bisa nemu judul yang tepat*


Buat gue, ngasih nama ke sesuatu/seseorang bisa jadi masalah yang sangat serius. Kalo pake istilah internet atau bahasa meme, naming something or someone is really my 'First World Problems'.

Gue gak inget sejak kapan dan apa awalnya yang ngebikin hal sepele ini bisa jadi masalah buat gue. Cuma sekarang tiap kali gue harus ngasih nama ke sesuatu (misalnya karakter game), gue akan berusaha terlalu keras untuk nyari nama yang menurut gue bagus. Karena kalo gue rasa kurang bagus/cocok, hidup gue jadi gak nyaman (lebay). Udah beberapa kali terjadi ketika gue menghapus karakter game yang udah gue mainin gara-gara gue ngerasa nick-nya kurang bagus, haha

Sialnya, masih banyak kegiatan menamai yang gue temui selain bikin karakter game. Kayak sekarang misalnya gue harus nentuin judul post ini, atau sebelum judul post, nama blog. Dulu gue menghabiskan waktu yang lumayan lebay untuk mikirin judul blog yang mau gue buat, gue gak mau nama yang asal-asalan, minimal ada referensi terhadap sesuatu dan ada sedikit relevansi sama konten yang akan gue tulis di blog. Terkesan gue orang yang rempong ya?

Selain itu masih ada lagi, gue kan cukup aktif dalam bermusik, ketika gue selesai menulis lagu, gue harus memilih judul yang tepat, gue gak mau pake judul cheesy semacam "Untitled" atau "Belum Ada Judul", karena untitled udah terkesan gak keren lagi dan BAJ kayaknya bakal selamanya terkesan bokep. Awal masih sering ngeband dulu pun juga gue pernah berpusing ria nyari nama band yang bagus.

Udah pusing-pusing mikirin nama band, desain logonya bikin nama band susah dibaca = band metal.
Sebenernya yang bikin gue khawatir dari problem ini cuma satu, yaitu pas suatu saat gue harus ngasih nama ke anak gue. Gue takut waktu 9 bulan gak cukup bagi gue dan istri gue nanti buat nentuin nama (asumsi istri gue kelak sama rempongnya soal nama). Gak mungkin kan bayi yang baru lahir dikasih label "Belum Dikasih Nama", atau karena belum nemu nama juga, akhirnya gue tang-ting-tung untuk memilih nama secara random. Kalo misal nama yang keluar koplak kayak gini kan kasian anaknya:

Nama orang yang di kanan bawah sungguh ironi: "Kenapa namaku begini? WHY GOD!?"
Dan bakal mengerikan juga kalo misal suatu saat bakal terjadi percakapan begini antara gue dengan istri gue:

Istri: (Baru pulang belanja) Pa, anak kita mana?
Gue: Mati, abis papa kurang sreg sama namanya, Ma, jadi papa bunuh aja anak itu.
Istri: (Syok, menjatuhkan kantong belanjaan ke lantai)
Gue: Bikin yang baru yuk, Ma! Papa baru aja nemu nama yang bagus!
Istri: (Pingsan)

Anyway, sekarang kebayang kan betapa seriusnya masalah memberi nama bagi gue? Haha. Sekarang sih gue udah sedikit antisipasi biar gak terus nyusahin diri sendiri, misal buat nge-game, gue udah punya beberapa stok nama karakter yang gue suka, biar ga perlu pusing-pusing lagi. Gue juga udah pernah kepikiran untuk nama anak gue kelak, belum nemu yang bagus sih, tapi ya ini bukan hal yang penting lah untuk sekarang ini.

Oh iya, tapi kalo buat nama orang lain sih gue gak pernah ngerasa bermasalah, gue cuma bakal rempong urusan nama-menamai diri gue sendiri. Tapi tiap ngeliat nama-nama alay di FB, gue masih suka geregetan sendiri sih, tapi yah biarlah, setiap orang pasti pernah menjadi alay minimal sekali selama waktu hidupnya.

"Mb...sy nyerah, mb bacanya..." *lambai kamera
Yahhh..gitu dehhh.

P.S: Gue baru tau ternyata ada istilah medis (atau psikologis) buat sebutan problem gue ini, namanya "Onomamania" atau "Onomatomania", deskripsinya kurang lebih orang yang maniak (terobsesi) sama nama. Sial, ternyata gue maniak.

Bonus parade meme:



 





Sabtu, 01 November 2014

12th Bridge - "Biarkan Hati" Lyrics


Biarkan Hati

Aku tak ingin kau tuk mengerti
Aku hanya ingin kau tahu
Bahwa ku mencintaimu

Aku tak ingin kau tuk mendengar
Cukup hanya kau rasakan di hatimu
Aku sayang kamu

Maafkan aku karena terlalu bodoh
Untuk katakan cinta
Karena kurasa untuk nyatakan cinta
Tak butuh kata-kata

Jadi biarkan hati yang bicara
Biarkan hati yang bicara
Hatiku dan hatimu bertemu
Membahas tentang cinta kita dengan kata hati
Biarkan hati yang bicara
Biarkan hati yang bicara
Hatiku dan hatimu bertemu
Membahas tentang cinta kita dengan kata hati

Tenang saja tak perlu ragu
Karena kau kan selalu ada di hatiku
Untuk selamanya

Aku tak ingin kau tuk mendengar
Kata cinta dari mulutku
Cukup kau rasakan di hatimu

Maafkan aku karena terlalu bodoh
Untuk katakan cinta
Karena kurasa untuk nyatakan cinta
Tak butuh kata-kata

Jadi biarkan hati yang bicara
Biarkan hati yang bicara
Hatiku dan hatimu bertemu
Membahas tentang cinta kita dengan kata hati
Biarkan hati yang bicara
Biarkan hati yang bicara
Hatiku dan hatimu bertemu
Membahas tentang cinta kita dengan kata hati

---------------------------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagu ini:

Lagu ini udah cukup lama gue tulis dan gue rekam, sekitar tahun 2011. Salah satu dari sedikit koleksi lagu gue yang berbahasa Indonesia, haha. Ketika menulis lagu ini gue emang udah berniat untuk bikin lagu yang bernuansa jadul atau klasik, hasilnya sesuai lah dengan yang gue mau, liriknya terkesan gak terlalu modern, suasana jadul dari aransemen lagunya juga dapet. Kalo boleh narsis, gue menganggap lagu ini sebagai Masterpiece gue, hehe

Cukup banyak memori yang terpaut sama lagu ini, udah cukup bersenang-senang lah gue sama lagu ini. Beberapa kali lagu ini gue bawain live ketika gue pentas. Bahkan gue sempet bikin 'mini' music video buat lagu ini bareng temen-temen deket gue.



Aaah, those memories :)

Sabtu, 25 Oktober 2014

12th Bridge - "Heartbreak Disco Party" Lyrics





Heartbreak Disco Party

While I'm turning time into a gold
My mind and body has been sold
It's for the best but you don't understand and i'm wrong

So here i dance by the glittering ball
Tried to forget what you said in the hall
"It's for the best" but i think that you said it all wrong

But there's one thing we know for sure
The answer we've been looking for
It's still out there waiting for cure
We'll let this night to be a dunce
Remember things that we had once
Let's throw ourselves in to the fun
For the last time proving 'em wrong

The Tobs i burned is falling to the floor
Liquid forgetter has poured to my soul
I will keep going 'til you completely left my heart

But there's one thing we know for sure
The answer we've been looking for
It's still out there waiting for cure
We'll let this night to be a dunce
Remember things that we had once
Let's throw ourselves in to the fun
For the last time proving 'em wrong

Proving them wrong

----------------------------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagu ini:

Hal yang pertama banget gue temuin dari lagu ini itu bagian backing vocal "Uuuuu-uuuu" yang ada di intro lagu. Itupun momen dapetnya agak random, yaitu pas suatu malam gue lagi di teras depan rumah gue main sama kucing peliharaan adik gue, tiba-tiba aja di dalem kepala gue terngiang-ngiang "Uuuuu-uuuu", karena gue anggap agak catchy, gue coba bayangin lagi Uuu's tadi dimainkan dengan chord Bass dan beat Drum. Ternyata hasilnya lumayan juga, dan gue langsung dapet feeling kalo ini berpotensi untuk bisa jadi lagu utuh. Akhirnya gue stop main sama kucing dan pergi ke kamar gue buat simulasiin secuil nada yang baru gue dapet tadi pake gitar dan software musik. Long story short, besok malemnya gue udah dapet konsep aransemen dan syair untuk lagu ini. Lalu setelah melewati proses rekaman dan pengerjaan beberapa hari, jadilah hasil seperti yang sekarang ini. Terkadang lucu gimana proses inspirasi datang pada kita, kadang meras otak dulu baru ide itu keluar, tapi kadang sesimpel pas lagi main sama kucing di teras depan rumah :)

Jumat, 17 Oktober 2014

12th Bridge - "Stain" Lyrics



Stain

There's something in the rain
That bothers me, but you wanted to be seen
I didn't know what you talked about
'Cause you were nothing but a stain

Well, I didn't mean to mean
But your lack of sense is disturbing
You couldn't get to nailed it
But you just acted like you did

And we just smiled and told you that it was okay
Although we want to kick your ass for what you said

There are some kind of pain
I can handle but not this time, oh please!
I went to punch you in the face
To see if you know what you're saying

Well, now you bathed in shame
And you know that lessons can be hurt
So next time you thought of spoiling
Must try to think before you speak

'Cause we won't smile and tell you that it is okay
Instead we'll punch you in the face like i did
Or kick you in the ass and smack you
You gotta watch for something that you'd say

You are a stain to me
Yeah, you are a stain to me
Just go shut your mouth
Go shut your mouth

----------------------------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagu ini:

Awal menulis lagu ini, gue gak langsung nulis liriknya sekaligus, karena pada saat itu, dan berkali-kali gue mencoba setelahnya, gue selalu gagal nemu lirik yang pas. Barulah sekitar setahun kemudian, akhirnya jadi lirik seperti yang sekarang. Ini pun pada awalnya gue sendiri gak begitu ngerti maksud atau makna dari lirik yang gue tulis sendiri, karena pada saat itu gue seolah desperate dan pengen lagu ini cepet jadi biar bisa langsung rekaman. Jadi lirik yang gue tulis terkesan asal ngepas aja sama jumlah suku kata yang gue sediain dalam 1 bait. Sampe sekarang pun gue gak terlalu yakin sama interpretasi gue sendiri atas liriknya, aneh memang :|

Kamis, 09 Oktober 2014

12th Bridge - "Berharap Kau Kembali" Lyrics


Berharap Kau Kembali

Haripun semakin gelap
Angin dingin berhembus
Di sini ku terpuruk
Semenjak engkau pergi
Semenjak engkau pergi

Ku tetap tak percaya
Apa yang telah terjadi
Memang ini salahku
Sehingga engkau pergi
Sehingga engkau pergi

Aku butuh cintamu
Untuk menuntunku jalani hidup ini
Aku tak sanggup untuk melupakanmu

Maafkan untuk saat ini
Mungkin inilah yang terbaik
Namun jika suatu saat kau kembali
Ku kan selalu ada di sini
Karena kau cinta yang terbaik
Takkan ku biarkan kau pergi
Kan selalu kutunggu kembali dirimu
Hingga akhir waktu, cintaku

Haripun telah berganti
Dan ku pejamkan mata
Tak lupa ku berdoa
Berharap kau kembali
Berharap kau kembali

Aku butuh cintamu
Untuk menuntunku jalani hidup ini
Aku tak sanggup untuk melupakanmu

Maafkan untuk saat ini
Mungkin inilah yang terbaik
Namun jika suatu saat kau kembali
Ku kan selalu ada di sini
Karena kau cinta yang terbaik
Takkan ku biarkan kau pergi
Kan selalu kutunggu kembali dirimu
Hingga akhir waktu, cintaku

Cintaku, oh
Kan selalu kutunggu kembali dirimu
Hingga akhir waktu, cintaku

-------------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagu ini:

Gue agak jarang bisa berhasil nulis lagu berlirik bahasa Indonesia, entah kenapa gue lebih nyaman menyair dalam bahasa Inggris. Mungkin karena gue anggap variasi kata dan grammar bahasa Inggris lebih seru untuk disusun, atau bahasa Inggris lebih irit pelafalan suku kata, (contoh: 'Dimana' dan 'Where' atau 'Cinta' dan 'Love') yaa jadi gue bisa lebih puas bercerita lebih banyak dalam 1 bait syair gue. Sering ketika gue menemukan nada terus gue coba tulis liriknya dalam bahasa Indonesia, gue gagal dan akhirnya gue tulis liriknya dalam bahasa Inggris. Ketika pun gue berhasil nulis syair dalam bahasa Indonesia, kebanyakan syairnya akan jadi biasa-biasa aja, kayak lirik lagu ini. Dan dalam hati gue bakal selalu merasa liriknya terdengar aneh di kuping.

Anyway, gue agak bereksperimen sama aransemen lagu ini, awalnya gue berniat untuk bikin lagu ini as simple as plain accoustic. Tapi karena jadinya gak greget, dan gue berhasrat pengen denger sesuatu yang baru-seenggaknya baru bagi kuping gue sendiri-akhirnya mulai lah gue bereksperimen suara. Berbagai macam efek gue coba, banyak instrumen yang gue coba dan gagal, beberapa teknik baru gue coba, setelah 2 hari meras otak lalu voila! Akhirnya gue menemukan aransemen yang menurut gue pas. Gue terinspirasi sama suara-suara latar "Space Ambiance"-nya Angels & Airwaves, makanya gue selalu mencoba 'men-genre-i' lagu ini "Space-coustic", terutama ketika ada teman yang bertanya.

Minggu, 05 Oktober 2014

12th Bridge - "Melody" Lyrics




Melody

Every beats of my heartbeat
It sounds clear like melody

Count my step in every way
It can't stop me count in you

Singing like we did
Singing until our last breath
Oh

You are my melody
You will always be my melody
Every note i played for you
Can't stop me to think of you
'Cause you're my melody
My melody

When the rain comes over me
I'm still singing my melody
And i hope god help me please
You will listen melody

Singing like we did
Singing until our last breath
Oh

You are my melody
You will always be my melody
Every note i played for you
Can't stop me to think of you
'Cause you're my melody
My melody

Melody


--------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagu ini:


Lagu ini diciptakan dan dinyanyikan oleh sahabat gue, 12th Bridge awalnya pengen dijadiin side project kami berdua, sebelum akhirnya dia harus kerja di luar kota. Anggap aja lagu ini sebagai cameo-nya.


Soal konsep lagunya, emang mau sengaja dibikin yang keep it simple. Liriknya...temen gue ini ngefans sama salah satu personil dari girl band yang cukup terkenal di Indonesia, jadi ceritanya lagu ini tribute for her. Yah, pasti ketebak lah siapa, haha

Senin, 29 September 2014

12th Bridge - "The Best Thing" Lyrics


The Best Thing

This is something new to me
But I knew that it was coming
I won't let this chance slips away
I'll make you mine permanently
Please don't doubt me, just wait and see

When your man does what he's intended
He'll put his mind through space and time
And all those troubles are just for your smiles

I've always looked down at the time
But I'm glad that we've made this far
You are the best thing I can get on this grand living
Just cast away those question mark
There's nothing left for you to ask
Because the best thing ever happen is your loving back to me

The numbers they keep growing
The talks in your house they demanding
I'll think a perfect word to say
To make you mine permanently
Just sitback and listen closely

When your man has something to say
He's gonna say it loud and clear
And all those words aren't just to make you smile

I have already pick my time
So when you're ready, hold my hand
Because the best thing's gonna happen right away
Together we'll hold for the ride
And like the sun we'll shining bright
We are the best thing ever happen
Yeah, the best thing ever

We're the best thing ever

----------------------------------------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagunya:

Aslinya lagu ini gue ciptain buat sahabat gue. Gue terinspirasi dari situasi dia pada waktu itu yang lagi galau karena, hubungan pacaran yang udah dia jalani dari SMA akhirnya sampai pada satu titik dimana-saat ini-mereka sudah sama-sama dewasa, dan sama-sama merasa bahwa hal yang dulu terlihat sangat jauh sekarang sudah ada di depan mata. Namun keadaan belum terasa ideal karena potongan-potongan kehidupan belum terpasang rapih pada tempatnya. Tapi setidaknya situasi tersebut ngebuat dia jadi tersadar, dan setingkat lebih dewasa dibanding temen-temennya yang lain termasuk gue.

Anyway, soal musiknya, model musik begini bisa dibilang sebagai "zona nyaman" gue dalam bermusik. Musik yang gue denger dari SMP dan yang sekarang gue jadiin sebagai referensi gue dalam bermusik kebanyakan beraliran Rock. So yeah, this is my bread and butter :)

Minggu, 21 September 2014

12th Bridge - "Nightmare" Lyrics



Nightmare

You shaped perfect
As you visit my dream
You said you'd take
All things I never said

In the real life
It's a long night
In the real life

Love burnt, faded
Just to find it's breath again
Long lost faces
The moon plays with its ashes

In the long night
It's a real life
In the long night
In the real life
It's a long night
In the real life

All of the times when I'd crawl into your room
Those sleepless nights that I've spent thinking of you
They're all have been gone, 'cause I have made up my mind
I think it's time, you should go
Go
Go

You shaped perfect
As you visit my dream
You said you came
Just to be my nightmare

-----------------------------------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagunya:

"Ketika kita ingin melupakan seseorang, namun orang tersebut justru selalu "menghampiri" kita dalam mimpi. Membuat kita jadi membenci malam hari yang bagaikan kehidupan nyata yang sulit, karena mimpi tersebut tidak lagi indah, melainkan jadi mimpi buruk"

Sabtu, 13 September 2014

12th Bridge - "A Man and His Memory" Lyrics



A Man and His Memory

Oh my dream
I'm sorry that i can't make you live
But now you've gone and impossible
Life could be better if you around

Oh my heart
I'm sorry that i broke you apart
But now she's gone and never come back
You could be better if she's around

But now it's just you and me
A man and his memory
We can say that we're lonely
Aren't we?
If i could have done better
Everything here would be brighter
So it's not just you and me
Memory
Oh my memory

Oh my life
When i was a child i never
Dream of you to turned out like this
You could be better, oh you could

But i've no regret
This is what i got from what i've done
Life is like a mirror of yourself
You will see better if you show better

But now it's just you and me
A man and his memory
We can say that we're lonely
Aren't we?
If i could have done better
Everything here would be brighter
So it's not just you and me
Memory
Oh my memory

-------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagunya:

Gue punya kenalan seorang pria yang udah tua, dia hidup sebatang kara, pernah berkeluarga namun bercerai sebelum sempat punya keturunan, sekarang keluarga sedarah yang dia punya hanya kakak-kakaknya, namun mereka terpisah jarak ratusan kilometer jauhnya, ditambah usia yang sudah tua membuat perpisahan selamanya seolah dapat terjadi setiap saat. Ketika pertama gue denger kisahnya gue tersentuh, gue ngebayangin gimana rasanya jadi dia. Apa dia marah terhadap dirinya sendiri? Apa dulu dia pernah ngebayang atau bahkan meminta masa tua seperti ini? Apa dia menyesal? Seolah-olah saat ini hal yang dia miliki cuma dirinya dan pikirannya (memory-nya), yang isinya-seandainya itu hidup gue-akan penuh dengan rasa marah dan penyesalan. Moral story-nya mungkin jadi: "jangan sia-siakan masa muda, jangan sia-siakan hidupmu".

Soal musiknya, gue bereksperimen dengan gabungin elemen musik Melayu dengan genre Rock. Ditambah "Orkestra-Mini" ala gue yang ngebuat aroma Melayu jadi makin kental. Yaa menurut gue hasilnya cukup unik...atau lucu, tergantung selera lo :)

Selasa, 09 September 2014

12th Bridge - "Well, Look At Her" Lyrics



Well, Look At Her

Well look at her, she's very pretty isn't she?
I've never seen such a smile that throws me to the sea
I wonder what kind of boy that can make her heart sick
But of course it's not me or you

Well look at her, she's very happy isn't she?
Her beauty and the love she had are enough to red her cheek
And for the other boys to wake up love that has been slept
Bet that you feel it too

She's got the key to every men's heart
Just take a look by yourself
Then you'll be wicked
She's a wizard
By her voice and her charm, and her eyes that shine bright
We fall in love

Well look at her, look at how she waves her hair
As she talks and takes out every stuff that stuffed inside her bag
Then she continues to talk about a movie she was in
Oh what a lucky girl, what a lucky girl

Don't look at her, she had a boyfriend already
A singer from a jazzy band is her heart's remedy
And they talk about relationship where they are ready
That was hot on tv

She's got the key to every men's heart
Just take a look by yourself
Then you'll be wicked
She's a wizard
By her voice and her charm, and her eyes that shine bright
We fall in love

Well look at her, she's very pretty isn't she?
I've never seen such a smile that throws me to the sea
I wonder what kind of boy that can make her heart sick
But of course it's not me or you

-------------------------------------------------------------------------------
Sedikit cerita tentang lagunya:

Lagu ini udah lumayan lama gue tulis, sekitar tahun 2009. Liriknya tentang aktris pendatang baru pada waktu itu yang cukup fenomenal, selain karena emang dia itu cantik banget. Gak ada makna khusus sih di liriknya, just admiring her beauty.

Rabu, 27 Agustus 2014

12th Bridge - "Beautiful Problem" Lyrics



Beautiful Problem

Hey you, you over there
Look at me and tell me why
You are like a box of jokes that pops
Even when i touch you gently

You are cute like a fancy boot
Selfish and wet, your eyes red
When you're just tell me that i should have not
Slipped on a simple problems

But do you know that i have a greater...
But do you know that i have a better...

A better problem to handle
Of your lame excuses
I know that i can't help but by falling on your tricks
A problematic sensations
But your cute expressions
I have to admit it that you are such a beautiful problem

Oh

Look at you, you naughty cat
Played a hard round with my heart
When you turned my world upside and down
And sometimes left me frown

I'm an opposite love-agent
It's quite a troublesome for me
To play a "Guessing & Matching" game
When you're too hard to understand

But i know that i have a greater...
But i know that i have a better...

A better problem to handle
Of your lame excuses
I know that i can't help but by falling on your tricks
A problematic sensations
But your cute expressions
I have to admit it that you are such a beautiful problem

Such a beautiful problem

--------------------------------------------------------------------------

Sedikit cerita tentang lagunya:

Gue suka banget sama musik Orkestra Klasik, terutama instrumen Biola/String. Di lagu ini gue bereksperimen dengan nyoba bikin orkestra mini sebagai nada pemanis lagunya. Yah, walaupun hasilnya ngebuat lagu ini terdengar jadul banget, haha

Soal liriknya, intinya sih ini tentang konsep "Nobody's Perfect". Dalam hubungan percintaan, kadang tiap pasangan, dengan kekurangannya masing-masing, dapat menyebabkan masalah bagi satu sama lain. Kadang penyebabnya begitu sepele dan kadang satu-satunya solusi yaitu salah satu pihak harus mengerti dan mengalah. Tapi yaa masalah tersebut bisa dianggap sebagai masalah yang indah, karena salah satu tugas kita dalam cinta itu untuk saling melengkapi. :)

Selasa, 19 Agustus 2014

Nama Nada

Suatu ketika gue lagi chatting sama cewek Finlandia, lalu ceritanya gue pengen ngajak dia ngobrol topik yang gue suka yaitu soal musik, dan gue pun bertanya "Hey, do you like music?" yang kemudian dia jawab dengan sangat singkat "Who doesn't?". Gue sempet tergoda untuk jawab "I know who doesn't...deaf people!" tapi gue urungkan karena sangat inappropriate, selain itu karena dari jawaban dia lah gue sadar akan 2 hal; pertama, pertanyaan "Hey, do you like music?" adalah topic starter yang buruk buat ngomongin musik, kedua, well, damn, she's right! I mean...siapa yang gak suka musik? Semua orang yang gue kenal sampe saat ini semua suka musik. Belum pernah gue denger kasus tentang seseorang yang gak suka musik sampe-sampe kalo dia denger musik/lagu dia akan tutup telinganya rapat-rapat lalu teriak minta orang-orang di sekitarnya untuk matiin musik tersebut.

"STOP SINGING 'HAKUNA MATATA'!!!"
Balik ke si cewek Finlandia, setelah sadar betapa bodohnya pertanyaan pertama gue tadi, gue pun bertanya pertanyaan kedua yang kadar bodohnya sedikit berkurang, gue tanya "Why do you like music?" yang kemudian dia jawab...hmm...hey, you know what? Gue lupa akan jawaban dia, karena ini percakapan yang udah lama banget, tapi yah, gue rasa tiap orang punya jawabannya masing-masing soal kenapa mereka suka musik. Umumnya orang akan bilang musik itu menyenangkan, bisa jadi teman penghibur, bisa jadi mood-booster, bisa jadi pengingat masa-masa indah maupun sedih, bisa bikin lupa waktu dan berbagai alasan lainnya. Keuntungan dari mendengarkan musik terasa pada sisi psikologis kita. Musik yang baik akan berdampak baik pada psikologis kita. Kenapa gue tulis musik yang baik, karena di luar sana juga terdapat musik yang "gak baik" yang tentunya akan berdampak "gak baik" pula bagi diri kita.

Buat gue pribadi, musik udah jadi dunia yang sangat deket di kehidupan gue, sangat deket sampe-sampe waktu SMP gue bercita-cita pengen bisa hidup dari musik. Well, saat ini sih gue belum bisa hidup sepenuhnya dari musik, karena dalam perjalanan gue sampe saat ini banyak hal yang gue biarin mengganggu usaha gue merintis karir di musik, selain karena buat hidup dari musik itu emang sulit. Tapi saat ini, sejauh yang gue tau, I may have given up those dreams or I'm still on my way. Karena gue masih mencintai dunia ini. Mungkin gue belum bisa hidup dari musik, tapi musik membuat gue merasa hidup. (Hey, kata-kata yang bagus!)

Gue menemukan kalo gue tipe yang terbuka akan berbagai jenis musik (genre), sama kayak ketika gue memilih teman. Gue akan kesulitan ketika ditanya genre musik apa yang paling gue suka, walaupun gue aktif di genre Pop dan Alternative Rock, gue tetep punya lagu favorit di genre Metal, Swing Jazz atau Country sekalipun. Oh ya, dan gue juga termasuk orang yang bisa "menikmati" lagu instrumental, maksudnya lagu tanpa syair yang gak ada nyanyinya, cuma bunyi-bunyian dari instrumen musik yang dimainin. Bedanya sama lagu ber-lirik atau yang ada nyanyinya, yang biasanya "kisah" yang disampein dari lagunya terbatas sama lirik atau judulnya, cerita atau "penafsiran nada" dari sebuah lagu instrumental bisa berbeda-beda tergantung siapa yang mendengarnya. Lagu instrumental itu ibarat sebuah foto tanpa caption. If a picture is worth a thousand words, then an instrumental piece is worth a million words!

Tetapi kadang ada suatu hal yang menghalangi imajinasi telinga kita ketika sedang menafsirkan sebuah lagu instrumental yang epic, suatu hal yang gue anggap misteri terbesar dari sejarah lagu instrumental, yaitu "judul".

"Judul? Kenapa judul? Bukannya tiap lagu emang ada judulnya?" mungkin lo bakal bertanya seperti ini. Tapi biasanya 'kan judul lagu diambil dari kisah yang dituangkan di syair/liriknya, atau seringnya judul lagu diambil dari sepatah kata atau sepotong bait dari lirik lagunya sendiri. Nah, ini 'kan lagu instrumental, yang notabene tanpa lirik atau nyanyi whatsoever, gimana caranya si nada punya nama? Apa kisahnya sehingga si artis memutuskan ngasih judul "blablabla" tanpa ada "blablabla" apapun di lagunya?

Tiap gue denger suatu lagu instrumental, feeling yang gue dapet ketika denger alunan nadanya kadang suka tersugesti dari judul lagunya. Apalagi kalo si artis dengan sangat jenius memberikan judul yang seolah perfect dengan nadanya. Ambil contoh lagu "Wedding Bell" dari duo gitar akustik asal Jepang Depapepe. Pertama kali gue denger lagu ini beberapa tahun silam, gue merasakan yang namanya mindblown...no, earblown, or eargasm, bukan hanya karena alunan nadanya yang indah, tapi juga karena imajinasi yang tersugesti oleh judul lagunya serasa sangat pas, seolah-olah suasana kita saat itu sedang dalam momen pernikahan. Bahkan suatu ketika gue pernah iseng mainin lagu ini di depan temen gue yang saat itu gak tau ini lagu siapa dan judulnya apa, niat awalnya cuma pengen sekedar ngasih tau lagu berkualitas, tapi ketika gue selesai main si temen gue itu bilang "Anjrit! Lagunya romantis banget! Kalo gue nikah sama cewek gue nanti, lo mau ga maenin lagu tadi di nikahan gue?". Semenjak saat itu gue kadang suka ngebayangin seandainya "Wedding Bell" dikasih judul lain, misalnya judul yang ngegambarin suasana kayak...hmm, pemakaman? Apa "rasanya" akan tetep sama?

"Wedding Bell" hanya satu contoh dari sekian banyak lagu instrumental dengan judul yang tepat, bahkan dari artis yang sama pun masih banyak lagu gitar akustik instrumental yang bagus dengan judul yang tepat pula. Tapi gak semua lagu instrumental punya judul yang tepat, banyak juga lagu bagus yang judulnya seolah-olah si artis bilang "Meh, yang penting ada judul".

Untitled: Judul lagu paling kreatif sepanjang masa
Salah satu contohnya yaitu sebuah instrumental piece karya Steve Jablonsky, beliau ini banyak nyiptain musik buat film-film papan atas hollywood sampe video game macam The Sims 3. Nah, dari sekian banyak karya doi ada satu lagu yang gue suka banget, aslinya soundtrack dari film yang rilis pada tahun 2005, judul filmnya "The Island", filmnya sih sekarang udah gak terlalu diomongin, tapi soundtrack-nya yang berjudul "My Name Is Lincoln" is so epic, mungkin kalo lo nanya sama orang yang movie geek dan suka sama soundtrack film/scoring filmnya, mereka pasti tau lagu ini. Bahkan saking epic lagu ini, sampe-sampe selain buat film aslinya, lagu ini juga dipake buat film epic lainnya, salah satunya jadi lagu trailer dari film "Avatar".

Oke, sekarang mari kita bahas judulnya, kenapa "My Name Is Lincoln"? First of all, lagu ini soundtrack dari sebuah film, dan tokoh utama di film itu bernama Lincoln. Wow, oke, but please, Steve, your song is so epic! Kenapa gak kasih judul kayak misalnya "The Greatest Movie Soundtrack Of All Time"? Oke, cuma bercanda, menurut gue judul lagu ini somehow udah tepat, karena tiap orang yang denger akan dapet "rasa" yang berbeda-beda, gak kayak kasus "Wedding Bell", rasa yang didapat orang yang denger lagu ini gak akan "terganggu" sama judulnya, karena mereka gak terpengaruh kalo misalkan nama mereka bukan Lincoln sekalipun. Yang dicari adalah impact secara emosional yang didapat dari denger lagu itu. Buat gue pribadi, pas pertama kali denger lagu ini gue dapet feeling kayak dapet revelation, seolah-olah semua yang udah gue lakuin di hidup gue selama ini itu salah, tapi gue udah mengakui kesalahan gue, dan gue udah menemukan cara untuk hidup kedepannya dengan lebih baik, dan gue gak perlu ragu, karena gue yakin gue bisa melakukannya. Well, mungkin terkesan sedikit lebay, tapi begitulah kurang lebih gimana telinga gue menerjemahkan nada lagu ini ketika gue pertama kali denger beberapa tahun silam. Oh ya, sayangnya feeling tersebut hanya muncul sekali dan cuma bertahan selama lagu itu dimainkan. Contoh lain ada seorang Blogger yang me-review lagu ini dengan nulis "Denger lagu ini rasanya gue bisa ngelakuin apapun, bahkan mendaki gunung Everest sekalipun!". Di situs lain macam Amazon juga banyak review dari orang-orang yang mendapat efek "powerful" dari lagu ini, dan coba tebak, nama orang-orang itu bukan Lincoln.

"Shut up! The song is about me!...Yes, I'm Lincoln from the movie"
Anyway, buat menemukan lagu instrumental itu lebih sulit dari menemukan lagu biasa dengan lirik, karena gak banyak musisi mainstream yang merilis lagu instrumental, jadi salah satu sumber terbaik itu dari film, dari soundtrack atau scoring film tersebut, contohnya ya kayak "My Name Is Lincoln" tadi. Atau contoh lain, salah satu scoring film yang paling terkenal sepanjang masa, "The Imperial March" nya Darth Vader dari Star Wars.

Sumber lainnya buat lagu instrumental itu dari video game, pada video game banyak terdapat lagu-lagu instrumental atau yang sering disebut "BGM" atau "Background Music", mereka lagu-lagu yang biasanya menjadi latar dari sebuah Level/Stage maupun Menu dari permainan tersebut, namun cenderung terabaikan karena player lebih fokus ke permainan. Walaupun kebanyakan BGM game itu simpel, tapi gue lumayan banyak juga menemukan BGM yang bagus dari semua video games yang pernah gue mainin sampe saat ini. Contohnya kalo lo orang Indonesia yang hidup di masa-masa keemasan Playstation 1, pasti tau sama game "Harvest Moon: Back To Nature", salah satu yang paling memorable dari game ini adalah BGM pas di menu awal, tiap denger lagu ini gue langsung keinget akan sapi-sapi gue, juga istri dan anak gue yang terlantar karena gue gak pernah main game ini lagi. I'm sorry, Ann...

Tapi BGM yang paling fenomenal buat gue itu dari MMORPG Seal Online yang pernah gue mainin kurun waktu 2006-2008. Judul BGM itu "Avec Le Temps", yang mengiringi sebuah kota terbesar di dalam game. Sewaktu masih main game-nya, BGM ini hanyalah sekedar lagu biasa. Tapi kalo gue denger lagu itu sekarang, efeknya bakal kayak makna judul lagunya yang dari bahasa Perancis yang kalo diartikan kurang lebih artinya "Waktu". Yep, ketika gue denger lagu itu gue serasa terbang mengarungi waktu ke masa lalu, mengunjungi kota itu, jalan-jalan, berkenalan dengan player lain, ngobrol, dll. Gue langsung ngerasa gamesick. (plesetan dari "homesick")

"Kota itu"

Oke, so far post ini udah jadi tempat curhat gue tentang cewek Finlandia dan kecintaan gue terhadap dunia musik. Juga jadi tempat berbagi tentang salah satu genre musik kesukaan gue yaitu instrumental. Tapi maksud sebenernya dari post ini adalah gue mau promosi. Di atas gue udah cerita betapa gue deket sama dunia musik, tapi gue deket bukan sekedar pendengar musik aja, gue sedang berusaha menjadi pencipta musik juga, berkontribusi ke playlist lagu dari planet bumi. Gue mulai suka nyiptain lagu sejak kelas 2 SMA, beberapa udah berhasil gue rekam, tapi selama ini hanya gue anggap sekedar buat kepuasan pribadi aja, gue belum pernah berusaha menyebarluaskan karya-karya gue, hingga saat ini, gue sedang ada proyek bikin halaman Soundcloud buat lagu-lagu ciptaan gue, sejauh ini udah ada beberapa lagu yang berhasil gue upload, gue ngelakuin ini sebenernya hanya sekedar mau ngetes udah seberapa jauh musikalitas gue, apa bisa isi kepala gue diterima sama orang lain? Karena itulah gue mau "numpang" promosi lewat blog ini, karena blog ini juga salah satu proyek gue yang lain. Oh ya, dibilang menyebarluaskan pun juga kurang tepat, karena gue akan lebih menyebarkan perlahan. Seandainya ada karya gue yang memang layak untuk menyebar luas, biarkanlah si nada yang berbicara :)

Oh ya, buat halaman Soundcloud gue bisa klik dimari: soundcloud.com/12th-bridge

Yoi, gue akan mengawali karir musik gue yang baru dengan nama "12th Bridge", gak ada arti khusus, nama itu diambil dari alamat rumah gue di Bekasi, haha. Kalo ditanya kenapa gak pake nama sendiri, yah tadinya "12th Bridge" itu bakal jadi nama side project duet gue sama temen gue, tapi kemudian dia harus kerja di luar kota, jadi yaa daripada akunnya nganggur...

Anyway, terima kasih udah baca dan wish me luck guys :)

P.S: Gue mungkin akan "numpang" nge-post lirik lagu-lagu gue yang ada di Soundcloud di blog ini. Jadi mungkin beberapa post kedepan isinya bakal cuma untaian-kalimat-acak-dalam-bahasa-inggris-yang-gue-sebut-lirik.

Sabtu, 09 Agustus 2014

Running Ovation


Gue pertama kali ngeliat gambar ini dari salah satu post 9gag. Buat gue yang demen bertanya "If & How" dan seneng baca Trivia, post ini bener-bener jadi "thought for the day" gue hari itu. Seandainya pantat manusia itu "terbelah" secara horizontal, kira-kira apa yang bisa diplesetin dari kehidupan sehari-hari? Well, this is where the fun begin, let the imagination soar!

Rule:
1. Asumsikan pantat kita tetap akan "bertepuk" ketika kita berlari atau berjalan.
2. Semakin cepat kita lari atau semakin kuat jejakan langkah kita ke tanah maka volume suara tepukan akan semakin kencang terdengar.

Hasil imajinasi:
- Bayangin gimana meriahnya pertandingan olahraga yang melibatkan kegiatan berlari buat atletnya. Pertandingan sepak bola di stadion tanpa penonton pun (misal klub lagi kena hukuman) akan tetap terasa meriah berkat suara tepukan penuh semangat yang berasal dari lapangan. Imbas psikologis juga akan terasa bagi atlet yang menganggap semua suara tepukan tersebut berasal dari orang-orang yang mendukung mereka (bukan dari pantat sendiri atau pantat kawan/lawan), efeknya adalah semangat mereka jadi gak habis-habis.

- Dalam lomba lari akan terdapat 2 kategori, yaitu siapa yang paling cepat sampai finish, dan siapa yang menghasilkan suara tepukan paling kuat. Selain Stopwatch, wasit juga akan membutuhkan alat pengukur volume suara yang mungkin ditempelkan di tubuh peserta agar data yang didapat tidak terlalu tercampur dengan suara tepukan lain.

World Record tepukan terdahsyat nomer urut 200m. Penurunan drastis dari ukuran gelombang di sebelah kanan disebabkan pantat peserta yang terkilir sesaat setelah melewati angka 100m, mengharuskan dia jalan kaki untuk menyelesaikan lomba.
- Ketika sebuah pertunjukan teater yang epic selesai, semua penonton di gedung teater memberikan applause nya dengan cara berdiri, lalu berlari di tempat.

- Seorang peserta pencarian bakat tampil sangat buruk sehingga membuat salah satu juri acara tersebut yang terkenal sarcastic, berdiri dari meja juri dan berjalan pelan menuju pintu keluar dengan diiringi suara tepukan pelan dari mic yang dipasang di bokongnya. Memberikan nilai lebih untuk sebuah aksi sarkasme.

- Seorang host debat capres menjadi terkenal di dunia maya karena berkali-kali mengingatkan penonton untuk tidak pergi dari tempat acara berlangsung.

"Tolong semuanya diam duduk di tempat, saya gak mau dengar ada yang tepuk pantat!"


- Dan ketika rapat penghitungan suara hasil pilpres ada salah satu pihak yang Walk Out, dia WO sembari mengapresiasi kinerja KPU. Or being sarcastic, again.

- Acara lari pagi di jalan umum atau Car Free Day akan terdengar seperti sedang ada karnaval jalanan sedang berlangsung.

- Seorang maling yang ketahuan lalu melarikan diri sambil dikejar-kejar warga akan kesulitan menghilangkan jejak karena warga bisa "mendengar" ke arah mana si maling lari.

- Ketika lo gak sengaja melakukan hal yang keren, misalnya terpeleset kulit pisang lalu salto di udara 5 kali baru kemudian mendarat tepat di atas kedua kaki tanpa terjatuh, namun sayang gak ada orang lain yang liat betapa kerennya diri lo saat itu. Tapi ketika lo mulai berjalan lagi dan denger suara tepukan, lo merasa keren lagi.

- Bayangin saat ini sedang tengah malam dan lo sendirian di rumah lo yang bertingkat, lagi sunyi-sunyi baca blog ini tiba-tiba lo denger suara tepukan dari arah tangga. Suara tepukan itu makin lama makin kencang seiring logika lo mengingatkan kalo di rumah itu cuma ada lo seorang diri. Tapi lo berhasil mengendalikan pikiran negatif dan memberanikan diri untuk mengecek ke tangga, hanya untuk menemukan sesosok makhluk berbentuk guling sedang berusaha menaiki tangga dengan melompat-lompat. Sebelum otak lo berhasil mencerna keadaan, tatapan lo dan si guling pun bertemu, wajahnya yang hitam, rusak, dan kasar terpatri tajam di ingatan lo akan malam itu, sesudahnya yang lo ingat hanya kegelapan dan suara tepukan panik seiring lo ngibrit balik ke kemar lo. (Makhluk halus juga punya pantat 'kan? Walaupun pantat mereka belum tentu halus)

Makhluk Berbentuk Guling (Buat ngilangin kesan horror)
Well, kayaknya baru segitu sikon yang bisa gue bayangin. Sebenernya gue juga kebayang gimana bentuk celana dalam kalo bentuk belahan pantat kita horizontal, seandainya kita pake celana dalam sexy macam T-back/G-String, pasti bentuknya bukan "T" lagi 'kan? Atau gimana suara kita kentut, ya barangkali aja suaranya beda, nadanya lebih tinggi atau jadi beraksen serak-serak basah. Sayangnya imajinasi gue gak kuat buat ngebayangin sampe situ, biar lo atau orang lain aja yang ngebayangin, haha

Sebagai penutup, gue menciptakan game tantangan seru soal pantat-horizontal ini. Game tantangan ini aman dimainkan buat umur 1-90 tahun. (Syarat & ketentuan berlaku)

Syarat buat main:
1. Bisa ngomong
2. Kurang kerjaan

Cara mainnya:
1. Katakan "pantat-horizontal" dengan sangat cepat sebanyak 10x
2. Pergi ke jalan umum terdekat, lalu lakukan no.1 ke orang lewat yang gak lo kenal tanpa aba-aba apapun sebelumnya.
3. Perhatikan ekspresi orang tersebut.
4. Kalo lo dikira orang gila, itu tandanya lo menang! Yeay!

Anyway, kayaknya cukup sekian dari gue soal pantat-perpantatan ini, see you in next post :)

P.S: Gue masih di stuck di step 1, baru bisa ngucapin dengan cepet dan bener sampe 5x doang :(

Lo udah bisa berapa kali?

Jumat, 01 Agustus 2014

Cinta Ini Membunuhku...Secara Harfiah

Gue dulu sering mendengar istilah "Cinta ini membunuhku!".

Biasanya istilah ini dipake buat ngegambarin hubungan cinta seseorang yang gak berjalan sesuai harapan, dan hubungan cinta itu seolah-olah bisa membunuh mereka jika terus dipertahankan walau dijalanin dengan banyak pengorbanan sekalipun. Bahkan istilah ini cukup populer sampe-sampe band rock terkenal dari USA memakai istilah ini sebagai judul salah satu lagu hits mereka.

"Cinta ini...membunuhkuuu"
Jadi selama ini gue tau istilah ini dan menganggapnya hanya sebatas sebuah istilah aja, tapi tidak ketika suatu saat gue nemu artikel yang ngebahas tentang suatu penyakit yang bernama "Takotsubo Cardiomyopathy" yang istilah populernya "Broken Heart Syndrome" atau dengan kata lain "Penyakit Cinta Ini Membunuhku".

Mungkin konsep "Cinta Yang Membunuh" ini udah pernah lo pikirin sebelumnya. Kayak misalnya seorang suami yang tega membunuh istrinya bisa dibilang "Cinta Yang Membunuh". Seorang cowok yang tewas karena kecelakaan ketika sedang pergi membeli hadiah untuk ulang tahun pacarnya bisa lah dibilang "Cinta Yang Membunuh". Hari Valentine dari perspektif seekor anjing adalah hari dimana mereka memberikan racun mematikan kepada sosok yang mereka sayangi atas nama cinta, dan ini juga bisa dibilang "Cinta Yang Membunuh".

Coklat berbentuk tulang tetap gak berpengaruh, pacarnya, si Heli tetep mati keesokan harinya.
Oke, tapi semua itu gak terjadi pada "Broken Heart Syndrome", gak ada suami idiot, supir mabuk, atau makanan manis pencabut nyawa. Yang sedang terjadi ada di dalam dada lo, tempat dimana konon semua perasaan berada, yaitu jantung kita.

Menurut sumber yang gue baca, "Takotsubo Cardiomyopathy" atau "Broken Heart Syndrome" itu adalah kondisi dimana stress emosional atau fisikal yang hebat menyebabkan pelemahan otot jantung yang terjadi secara cepat. Kondisi ini biasanya terjadi ketika stress emosional karena berduka (misal: kehilangan orang yang disayang), rasa takut atau marah yang berlebihan, dan rasa terkejut (misal: kaget karena menang undian). Dan ini juga bisa terjadi ketika tubuh mengalami stress fisik seperti stroke, sesak nafas, atau pendarahan hebat. Gejala dari penyakit ini mirip dengan gejala serangan jantung, seperti dada nyeri, nafas pendek, gagal jantung dan tekanan darah rendah. Gejala ini bisa muncul hanya dalam hitungan menit atau jam setelah stress emosional atau fisikal itu terjadi.

Jadi pada "Broken Heart Syndrome" yang bermasalah itu otot jantung. Otot jantung itu penampakannya kira-kira begini:

Siapa diantara kalian yang setelah liat gambar ini jadi keinget Pizza?
See? Otot jantung keliatannya sangat tipis dan rapuh seolah-olah bisa putus hanya dengan colekan jari atau dengan kalimat "Kayaknya hubungan kita cukup sampe di sini ajah yah". Tapi yang sebenarnya terjadi pada benang-benang tipis itu ketika "Broken Heart Syndrome" itu kira-kira kasarnya begini:

Ketika stress, tubuh kita akan memproduksi berbagai macam hormon dan protein yang tujuannya untuk membantu tubuh beradaptasi dengan keadaan stress tersebut. Misalnya ketika dikejar anjing, tubuh kita akan menghasilkan hormon adrenaline yang bisa bikin kita ada di atas pohon kelapa dengan satu lompatan. Nah, kadar hormon tersebut untuk sementara akan berlebihan dalam tubuh, dan akan mempengaruhi kinerja jantung. Bisa saja jadi mempersempit arteri sehingga menyebabkan kurangnya pasokan darah ke jantung. Atau bisa saja hormon dan protein tersebut bergabung dengan sel-sel yang ada di jantung lalu menyebabkan sel-sel tersebut gak berfungsi. Sebenernya bagaimana hormon-hormon ini mempengaruhi kinerja jantung belum diketahui secara spesifik. Tapi satu hal penting yang diketahui adalah, yaitu semua hal ini hanya terjadi sementara, dengan kata lain, setelah ditangani dengan tepat, pasien bisa sembuh total tanpa meninggalkan segala bekas di jantung mereka. Bahkan ada kemungkinan pasien akan "kebal" dari penyakit ini walaupun stress yang sama terjadi dikemudian waktu. Hal ini yang menjadi pembeda "Broken Heart Syndrome" dengan serangan jantung lainnya.

Oke, jadi intinya, "Broken Heart Syndrome" ini cuma bersifat sementara dan gak mematikan? Well, emang bener, kemungkinan penyakit ini bisa sampe pada tahap membunuh itu kecil, ditambah pula kadar "ketabahan" setiap orang dalam menghadapi stress berbeda-beda. Tapi kalo suatu saat lo dapet kabar mengejutkan yang bikin stress, terus tiba-tiba muncul gejala yang udah disebutin di atas, ada baiknya segera mengunjungi dokter. Dan kalau kabar-stress itu adalah karena lo diputusin pacar, maka segeralah move on, move on itu penting! Jangan terlalu lama nyangkut sama mantan, apalagi kalo mantannya sendiri udah move on dan punya pacar baru.

Apalagi kalo pacar baru si mantan wujudnya kayak gini.



Jadi istilah "Cinta Ini Membunuhku" biarlah tetap menjadi sebuah istilah aja lah ya :)

P.S: Ketika searching gambar guling-cewek-anime di atas gue menemukan gambar yang mengejutkan. Three dudes going on triple dates with their animegirls-pillow-girlfriend!

DAFUUUUUUUQ!!!

Sumber:
Sumber
Sumber
Sumber
Gambar dari Google Images